Pendekatan dan Metode
Pembelajaran
Di susun untuk memenuhi
tugas kelompok
Pendidikan IPA SD
Dosen
Pengampu : Ibu Sutji Wardhayani
Nama kelompok :
1. Devita
Fitriyandani S. (1401410018)
2. Desilia
Dwi A. (1401410066)
3. Ganjar
Ramdani (1401410234)
4. Tri
Astuti W. (1401410280)
5. Dhavina
Emha M. (1401410315)
Rombel : 5
Universitas Negeri
Semarang
Fakultas Ilmu
Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah
Dasar
Tahun 2010 / 2011
A. PENDEKATAN
PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Koorperatif (CL, Coorperatif Learning)
Kegiatan pembelajaran
dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau
inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohersif
(kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa
heterogen (kemampuanm gander, karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan
meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan dan presentasi.
Sintaksis pembelajaran koorperatif
adalah informasi, pengarahan strategi, membentuk kelompok heterogenn, kerja
kelompok, presentasi hasil kelompok dan pelaporan.
Pesan guru dalam pembelajaran
coorperative learning sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator
terlihar jelas. Kondisi ini peran dan fungsi siswaa erlihat, keterlibatan semua
siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman belajarnyaa kepada siswa lain.
Berikut ini akan dikemukakan beberapa
keuntungan yang di peroleh baik oleh guru maupun siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran meggunakan model coorperative learning :
1. menimbulkan
suasana yang baru dalam pembelajaran, sehingga suasana kelas tampak hidup dan
lebih bermakna
2. membantu
guna dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan mencarikan
alternatif pemecahannya
3. dengan
coorperatif learning siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan aspek
kognitif saja melainkan mampu mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik
4. dapat
mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif
5. mampu
mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap permasalahan-permasalahan sosial
yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
6. Mampu
melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani mengembangakan pendapat,
berani dikritik, maupun menghargai pendapat orang lain
ü Karakteristik
pembelajaran koorperatif
a. siswa
bekerja dalam kelompok koorperatif untuk menguasai materi akademis
b. anggota-anggota
dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan
tinggi.
c. Jika
memungkinkan masing-masing anggota kelompok koorperatif berbeda suku, budaya
dan jenis kelamin.
ü 4 Tahapan keterampilan
koorperatif dalam model pembelajaran koorperatif
a. forming
(pembentukan) yaitu keterampilan yang dibuttuhkan untuk membentuk kelompok dan
membentuk sikap yang sesuai dengan norma.
b. Functioning
(pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkaan untuk mengatur aktivitas
kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja sama diantara
anggota kelompok
c. Formating
(perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang
lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang pengunaan tingkat
berpikir yang lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari
materi yang diberikan
d. Fermenting
( penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhakan untuk merangsang pemahaman
konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi
dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.
ü Unsur-unsur
pembelajaran koorperatif
a.
siswa dalam kelompoknya
harus beranggapan bahwaa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”
b.
siswa bertanggung
jawaab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri
c.
siswa harus melihat
bahwa semua naggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama
d.
siswa harus membagi
tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya
e.
siswa akan dikenakan
evaluasi atau hadiah/penghargaan yang juga akan di kenakan semua nggota
kelompok
f.
siswa berbagi
kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama
proses belajarnya
g.
siswa akan diminta
mempertanggung jawabkan secra individual materi yang ditangani kelompok
koorperatif
ü Ciri-ciri
pembelajaran koorperatif
a.
siswa bekerja dalam
kelompok secra koorperatif untuk menuntaskan materi belajarnya
b.
kelompok dibentuk dari
siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
c.
bila mungkin anggota
kelompok berasal dari ras, budaya suku, jenis kelamin yang berbeda
d.
penghargaan lebih
berorientasipada individu
ü Teknik pembelajarn
koorperatif
a.
mencari pasangan
1. Guru
menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
2. Setiap
siswa mendapat satu buah kartu
3. Setiap
siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
b.
bertukar pasangan
1. bertukar
pasangan mendapatkan satub pasangan
2. guru
memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3. setelah
selesai, setiap pasangan bergabung dengan pasangan lain
4. kedua
pasangan tersebut bertukar pasangan kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan
jawaban
5. temuan
baru yag di peroleh dari pertukaran pasangan kemudian di bagikan kepada
pasangan semula
c.
kepala bernomor
1. siswa
dibagi dlam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor
2. guru
memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
3. kelompok
memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota
kelompok mengetahui jawaban ini.
4. Guru
memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang diu panggil melaporkan
hasil kerja sama mereka
d.
keliling kelompok
1. salah
satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan
pemikiran mengenai tugas yang sedang dikerjakan
2. siswa
berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3. demikian
seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam
atau dari kiri ke kanan
e.
kancing gemerincing
1. guru
menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing
2. setiap
siswa dalam kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancingnya
3. setiap
kali seseorang siswa berbicara, dia tidak boleh berbicara lagi sampai kancing
semua rekannya habis
f.
dua tinggal dua tamu
(two stay-two stray)
1. siswa
bekerja sama dalam kelompokyang berjumlah 4 orang
2. setelah
selesai 2 orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3. dua
orang yang tinggal dalam kelompok bertugas menbagikan hasil kerja dan informasi
ke tamu mereka
4. tamu
mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka
dari kelompok lain
5. kelompok
mencocokan dan membahas hasil kerja mereka.
ü Tipe-tipe pembelajaran
koorperatif
a.
Tipe
STAD (student team achievement division)
b.
Tipe
jigsaw
c.
Investigasi
Kelompok
d.
Tipe
struktual
B. METODE PEMBELAJARAN
1.
Metode Diskusi
a. Pengertian
dan Tujuan
Metode diskusi diartikan
sebagai siasat penyampaian bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik untuk
membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yanng
bersifat problematis. Guru, peserta didik dan atau kelompok peserta didik
memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
Tujuan :
·
Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya,
berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan
·
Melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional
·
Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan
masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif
·
Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam menemukan
pendapat
·
Mengambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversional
·
Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu
masalah
b. Alasan Pengunaan Metode Diskusi
· Topik bahasan bersifat problematis
· Merangsang peserta didik untuk
terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah
· Melatih peserta didik untuk berfikir
kritis dan terbuka
· Mengembangkan suasana demokratis dan
melatih peserta didik
· Peserta didik memiliki pandangan
yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi
· Psera didik memiliki pengetahuan dan
pendapat-penndapat tentang masalah yang akan didiskusikan
c. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Diskusi
Kekuatan :
·
Dapat
mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai partisipan,
penanya, penyangah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi
·
Menimbulkam
kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakasa ataupun terobosan-terobosan
baru dalam pemecahan masalah
·
Menumbuhkan
kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis
·
Melatih
kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat borang lain dan tidak
memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima
·
Keputusan
yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berfikir sendiri
` Keterbatasan
:
·
Sulit
menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik dan
yang memiliki relevansi dengan lingkungan
·
Memerlukan
waktu yang tidak terbatas
·
Pembicaraan
atau pembahasan sering meluas dan mengambang
·
Didominasi
oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif
·
Memerlukan
alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai
·
Kadang
tidak membuat penyelesaian yang tuntas walaupun kesimpulan telah disepakati
namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan
·
Pebedaan
pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan menimbulkan bentrokan
fisik.
2. Metode Tanya jawab
a. Pengertian dan
Tujuan
Metode Tanya jawab adalah cara
penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah
dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh
jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau pesserta didik.
Tujuan :
·
Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana peserta didik
terhadap pelajaran yang di kuasainya
·
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami
·
Memeotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar yaitu peserta
didik yang aktif dan tepat menjawab lebih percaya diri dan berusaha untuk
selalu lebih baik, dan peserta didik yang belum aktif atau tidak dapat menjawab
dapat mempersiapkan diri dalam kesempurnaan lain
·
Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara
sistematis dan sistematik serta berdasarkan pemikiran yang orisinil
·
Metode Tanya jawab tidak di maksudkan untuk mengetes
kemampuan peserta didik tetapi fiarahkan sebagai upaya guru membuat peserta
didik mengerti., memahami dan berinteraksi secara aktif dalam PBM sehingga
tujuan dapat dicapai dengan baik
b. Alasan
Pengunaan Metode Tanya jawab
·
Menimbulkan rasa ingi8n tahu peserta didik terhadap
permasalahan yang sedang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi peserta
didik dalam PBM
·
Menimbulkann berfikir reflektif, sistematis, kreatif dan
kritis pada peserta didik
·
Mewujudkan cara belajar peserta didik aktif
·
Melatih dan mendorog peserta didik untuk belajar
mengekspresikan kemampuan lisannya
·
Memberikan kesempatam kepada peserta didik mengunakan
kemampuan sebelumnya
c. Kekuatan
dan Keterbatasan Metode Tanya jawab
Kekuatan :
·
Dapat
menarik dan memusatkan perhatian pesrta didik terhadap pelajaran
·
Mengetahui
kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan
dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggapan
yang dilontarkan secara kontinyu
·
Lebih
merangsang peseta didik untuk mendayagunakn daya pikir dan daya nalarnya
·
Menumbuhkan
keberanian dalam mengemukakan jawaban
·
Pembuka
jalan bagi proses belajar yang lain
Keterbatasan :
·
Pada
kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik,
sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab
maupun bertanya
·
Peserta
didik yang tidak aktif tidak mempertahankan bahkan tidak terlibat secara mental
·
Menimbulkan
rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan
bertanya
·
Dapat
membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaan
3. Metode pemberian tugas
a. Pengertian
dan Tujuan
Metode pemberian tugas adalah
suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai tangani dengan adanya tugas
dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara
perorangan atau berkelompok
Tujuan :
Untuk merangsang anak untuk aktif belajar
baik secra individu maupun kelompok
b. Alasan
Pengunaan Metode Pemberian tugas
Agar peserta didik dapat belajar
sendiri dari kegiatan sebelumnya
c. Kekuatan dan Keterbatasan
Metode Pemberian tugas
Kekuatan :
·
Membuat
peserta didk aktif belajar
·
Merangsang
peserta didik belajar lebig banyak, abik dekat denngan guru maupun pada saat
jauh dari guru dalam sekolah maupun luar sekolah
·
Mengembangkan
kemandirian peserta didik
·
Lebih
meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih m,emperdalam memperkaya
atau memperluas tentang apa yang di pelajari
·
Membina
kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan
berkomunikasi
·
Membuat
peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi
·
Membina
tanggung jawab dan disiplin peserta didik
·
Mengembangkan
kreativitas peserta didik
Keterbatasan :
·
Sulit
mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikenakan orang lain
·
Sulit
memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik
·
Tugas
yang monoton dapat membosankan peserta didik
·
Tugas
yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan peserta didik
·
Tugas
kelompok di kerjakan oleh orang teretentu atau peserta didik yang rajin dan
pintar
4. Metode Ceramah
a. Pengertian
dan Tujuan
Metode Ceramah penyajian
pelajaran oleh guru dengan cara memberiakn penjelasan secara lisan kepada
peserta didik.
Tujuan :
Menyampaikan bahan yang bersifat informasi
yang banyak dan luas serta juga untuk penemuan-penemuan langka dan belum luas.
b. Kekuatan dan Keterbatasan Metode Ceramah
Kekuatan :
·
Murah
dalam arti efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya pendidikan
dengan menghemat biaya pendidikan dengan seorang guuru yang menghadapi peserta didik
·
Mudah
dalam arti materi dapat di sesuaikan dengan keterbatasan peralatan
·
Meningkatkan
daya dengar peserta didik
·
Memperoleh
penguatan bagi guru dan peserta didik
·
Memberikan
wawasan yang luas dari pada sumber lain
Keterbatasan :
·
Dapat
menimbulkan kejenuhan, apalagi bila guru kurang organisasi
·
Menimbulkan
verbalisasi pada peserta didik
·
Materi
ceramah terbatas apa yang di ingat guru
·
Merugikan
peserta didik yang lemah dalam keterampilan mendengar
·
Menjejali
peserta didik dengan konsep yaang belum tentu diingat terus
·
Informasi
yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman
·
Tidak
merangsang perkembangan kreativitas peserta didik
·
Terjadi
proses satu arah dari guru kepada
peserta didik