Minggu, 08 April 2012

Model Pembelajaran Example non Exam[le







Pendekatan dan Metode Pembelajaran
Di susun untuk memenuhi tugas kelompok
Pendidikan IPA SD
Dosen Pengampu : Ibu Sutji Wardhayani


Nama kelompok :
1.      Devita Fitriyandani S. (1401410018)
2.      Desilia Dwi A.              (1401410066)
3.      Ganjar Ramdani            (1401410234)
4.      Tri Astuti W.                 (1401410280)
5.      Dhavina Emha M.         (1401410315)
Rombel          :  5

Universitas Negeri Semarang
Fakultas Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Tahun 2010 / 2011
A.  PENDEKATAN PEMBELAJARAN
1. Pendekatan Koorperatif (CL, Coorperatif Learning)
            Kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu  mengkontruksi konsep, menyelesaikan persoalan atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohersif (kompak-partisipatif), tiap anggota kelompok terdiri dari 4-5 orang, siswa heterogen (kemampuanm gander, karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan dan presentasi. Sintaksis  pembelajaran koorperatif adalah informasi, pengarahan strategi, membentuk kelompok heterogenn, kerja kelompok, presentasi hasil kelompok dan pelaporan.
            Pesan guru dalam pembelajaran coorperative learning sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator terlihar jelas. Kondisi ini peran dan fungsi siswaa erlihat, keterlibatan semua siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman belajarnyaa kepada siswa lain.
             Berikut ini akan dikemukakan beberapa keuntungan yang di peroleh baik oleh guru maupun siswa dalam pelaksanaan pembelajaran meggunakan model coorperative learning :
1.      menimbulkan suasana yang baru dalam pembelajaran, sehingga suasana kelas tampak hidup dan lebih bermakna
2.      membantu guna dalam mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dan mencarikan alternatif pemecahannya
3.      dengan coorperatif learning siswa tidak hanya dapat mengembangkan kemampuan aspek kognitif saja melainkan mampu mengembangkan aspek afektif dan psikomotorik
4.      dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan reflektif
5.      mampu mengembangkan kesadaran pada diri siswa terhadap permasalahan-permasalahan sosial yang terjadi di lingkungan sekitarnya.
6.      Mampu melatih siswa dalam berkomunikasi seperti berani mengembangakan pendapat, berani dikritik, maupun menghargai pendapat orang lain
ü Karakteristik pembelajaran koorperatif
a.      siswa bekerja dalam kelompok koorperatif untuk menguasai materi akademis
b.      anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang dan tinggi.
c.      Jika memungkinkan masing-masing anggota kelompok koorperatif berbeda suku, budaya dan jenis kelamin.
ü 4 Tahapan keterampilan koorperatif dalam model pembelajaran koorperatif
a.       forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibuttuhkan untuk membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma.
b.      Functioning (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkaan untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja sama diantara anggota kelompok
c.       Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang pengunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan
d.      Fermenting ( penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhakan untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.
ü Unsur-unsur pembelajaran koorperatif
a.         siswa dalam kelompoknya harus beranggapan bahwaa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”
b.        siswa bertanggung jawaab atas segala sesuatu di dalam kelompoknya seperti milik mereka sendiri
c.         siswa harus melihat bahwa semua naggota di dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama
d.        siswa harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama di antara anggota kelompoknya
e.         siswa akan dikenakan evaluasi atau hadiah/penghargaan yang juga akan di kenakan semua nggota kelompok
f.         siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya
g.        siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secra individual materi yang ditangani kelompok koorperatif
ü  Ciri-ciri pembelajaran koorperatif
a.           siswa bekerja dalam kelompok secra koorperatif untuk menuntaskan materi belajarnya
b.          kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
c.           bila mungkin anggota kelompok berasal dari ras, budaya suku, jenis kelamin yang berbeda
d.          penghargaan lebih berorientasipada individu
ü Teknik pembelajarn koorperatif
a.           mencari pasangan
1.    Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep
2.    Setiap siswa mendapat satu buah kartu
3.    Setiap siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya
b.          bertukar pasangan
1.      bertukar pasangan mendapatkan satub pasangan
2.      guru memberikan tugas dan siswa mengerjakan tugas dengan pasangannya
3.      setelah selesai, setiap pasangan bergabung dengan pasangan lain
4.      kedua pasangan tersebut bertukar pasangan kemudian saling menanyakan dan mengukuhkan jawaban
5.      temuan baru yag di peroleh dari pertukaran pasangan kemudian di bagikan kepada pasangan semula
c.           kepala bernomor
1.      siswa dibagi dlam kelompok dan setiap siswa dalam setiap kelompok mendapatkan nomor
2.      guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakan
3.      kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan memastikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
4.      Guru memanggil salah satu nomor. Siswa dengan nomor yang diu panggil melaporkan hasil kerja sama mereka
d.          keliling kelompok
1.      salah satu siswa dalam masing-masing kelompok memulai dengan memberikan pandangan dan pemikiran mengenai tugas yang sedang dikerjakan
2.      siswa berikutnya juga ikut memberikan kontribusinya
3.      demikian seterusnya. Giliran bicara bisa dilaksanakan menurut arah perputaran jarum jam atau dari kiri ke kanan
e.           kancing gemerincing
1.      guru menyiapkan satu kotak kecil berisi kancing-kancing
2.      setiap siswa dalam kelompok mendapatkan dua atau tiga buah kancingnya
3.      setiap kali seseorang siswa berbicara, dia tidak boleh berbicara lagi sampai kancing semua rekannya habis
f.           dua tinggal dua tamu (two stay-two stray)
1.      siswa bekerja sama dalam kelompokyang berjumlah 4 orang
2.      setelah selesai 2 orang dari masing-masing menjadi tamu kedua kelompok yang lain
3.      dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas menbagikan hasil kerja dan informasi ke tamu mereka
4.      tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
5.      kelompok mencocokan dan membahas hasil kerja mereka.
ü Tipe-tipe pembelajaran koorperatif
a.          Tipe STAD (student team achievement division)
b.          Tipe jigsaw
c.           Investigasi Kelompok
d.          Tipe struktual

B. METODE PEMBELAJARAN
1.  Metode Diskusi
     a.     Pengertian dan Tujuan
                 Metode diskusi diartikan sebagai siasat penyampaian bahan pengajaran yang melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif pemecahan suatu topik bahasan yanng bersifat problematis. Guru, peserta didik dan atau kelompok peserta didik memiliki perhatian yang sama terhadap topik yang dibicarakan dalam diskusi.
     Tujuan :
·         Melatih peserta didik mengembangkan keterampilan bertanya, berkomunikasi, menafsirkan dan menyimpulkan bahasan
·         Melatih dan membentuk kestabilan sosial emosional
·         Mengembangkan kemampuan berfikir sendiri dalam memecahkan masalah sehingga tumbuh konsep diri yang lebih positif
·         Mengembangkan keberhasilan peserta didik dalam menemukan pendapat
·         Mengambarkan sikap terhadap isu-isu kontroversional
·         Melatih peserta didik berani berpendapat tentang suatu masalah
b.      Alasan Pengunaan Metode Diskusi
·      Topik bahasan bersifat problematis
·      Merangsang peserta didik untuk terlibat secara aktif dalam perdebatan ilmiah
·      Melatih peserta didik untuk berfikir kritis dan terbuka
·      Mengembangkan suasana demokratis dan melatih peserta didik
·      Peserta didik memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang masalah yang dijadikan topik diskusi
·      Psera didik memiliki pengetahuan dan pendapat-penndapat tentang masalah yang akan didiskusikan
c.  Kekuatan dan Keterbatasan Metode Diskusi
       Kekuatan :
·         Dapat mendorong partisipasi peserta didik secara aktif baik sebagai partisipan, penanya, penyangah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi
·         Menimbulkam kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakasa ataupun terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah
·         Menumbuhkan kemampuan berfikir kritis dan partisipasi demokratis
·         Melatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat borang lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi dan menerima
·         Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berfikir sendiri
`      Keterbatasan :
·         Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berfikir peserta didik dan yang memiliki relevansi dengan lingkungan
·         Memerlukan waktu yang tidak terbatas
·         Pembicaraan atau pembahasan sering meluas dan mengambang
·         Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif
·         Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai
·         Kadang tidak membuat penyelesaian yang tuntas walaupun kesimpulan telah disepakati namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan
·         Pebedaan pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan menimbulkan bentrokan fisik.
2.  Metode Tanya jawab
      a.     Pengertian dan Tujuan
                 Metode Tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam proses belajar mengajar melalui interaksi dua arah dari guru ke peserta didik atau dari peserta didik kepada guru agar diperoleh jawaban kepastian materi melalui jawaban lisan guru atau pesserta didik.
     Tujuan :
·         Mengecek dan mengetahui sampai sejauh mana peserta didik terhadap pelajaran yang di kuasainya
·         Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengajukan pertanyaan kepada guru tentang suatu masalah yang belum dipahami
·         Memeotivasi dan menimbulkan kompetisi belajar yaitu peserta didik yang aktif dan tepat menjawab lebih percaya diri dan berusaha untuk selalu lebih baik, dan peserta didik yang belum aktif atau tidak dapat menjawab dapat mempersiapkan diri dalam kesempurnaan lain
·         Melatih peserta didik untuk berfikir dan berbicara secara sistematis dan sistematik serta berdasarkan pemikiran yang orisinil
·         Metode Tanya jawab tidak di maksudkan untuk mengetes kemampuan peserta didik tetapi fiarahkan sebagai upaya guru membuat peserta didik mengerti., memahami dan berinteraksi secara aktif dalam PBM sehingga tujuan dapat dicapai dengan baik
     b.    Alasan Pengunaan Metode Tanya jawab
·         Menimbulkan rasa ingi8n tahu peserta didik terhadap permasalahan yang sedang dibicarakan sehingga menimbulkan partisipasi peserta didik dalam PBM
·         Menimbulkann berfikir reflektif, sistematis, kreatif dan kritis pada peserta didik
·         Mewujudkan cara belajar peserta didik aktif
·         Melatih dan mendorog peserta didik untuk belajar mengekspresikan kemampuan lisannya
·         Memberikan kesempatam kepada peserta didik mengunakan kemampuan sebelumnya
c.     Kekuatan dan Keterbatasan Metode Tanya jawab
       Kekuatan :
·         Dapat menarik dan memusatkan perhatian pesrta didik terhadap pelajaran
·         Mengetahui kedudukan peserta didik dalam belajar di kelas dari aktivitas tanya jawab dan dari jawaban-jawaban serta tanggapan-tanggapan  yang dilontarkan secara kontinyu
·         Lebih merangsang peseta didik untuk mendayagunakn daya pikir dan daya nalarnya
·         Menumbuhkan keberanian dalam mengemukakan jawaban
·         Pembuka jalan bagi proses belajar yang lain
Keterbatasan :
·         Pada kelas besar pertanyaan tidak dapat disebarkan kepada seluruh peserta didik, sehingga peserta didik tidak memiliki kesempatan yang sama untuk menjawab maupun bertanya
·         Peserta didik yang tidak aktif tidak mempertahankan bahkan tidak terlibat secara mental
·         Menimbulkan rasa gugup pada peserta didik yang tidak memiliki keberanian menjawab dan bertanya
·         Dapat membuang waktu bila peserta didik tidak responsif terhadap pertanyaan
3.  Metode pemberian tugas
     a.     Pengertian dan Tujuan
                 Metode pemberian tugas adalah suatu cara interaksi belajar mengajar yang ditandai tangani dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan peserta didik di sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau berkelompok
     Tujuan :
     Untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secra individu maupun kelompok
     b.    Alasan Pengunaan Metode Pemberian tugas
            Agar peserta didik dapat belajar sendiri dari kegiatan sebelumnya
c.    Kekuatan dan Keterbatasan Metode Pemberian tugas
       Kekuatan :
·           Membuat peserta didk aktif belajar
·           Merangsang peserta didik belajar lebig banyak, abik dekat denngan guru maupun pada saat jauh dari guru dalam sekolah maupun luar sekolah
·           Mengembangkan kemandirian peserta didik
·           Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih m,emperdalam memperkaya atau memperluas tentang apa yang di pelajari
·           Membina kebiasaan peserta didik untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan berkomunikasi
·           Membuat peserta didik bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan bervariasi
·           Membina tanggung jawab dan disiplin peserta didik
·           Mengembangkan kreativitas peserta didik
Keterbatasan :
·           Sulit mengontrol peserta didik apakah belajar sendiri atau dikenakan orang lain
·           Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu peserta didik
·           Tugas yang monoton dapat membosankan peserta didik
·           Tugas yang banyak dan sering dapat membuat beban dan keluhan peserta didik
·           Tugas kelompok di kerjakan oleh orang teretentu atau peserta didik yang rajin dan pintar
4. Metode Ceramah
    a.     Pengertian dan Tujuan
                 Metode Ceramah penyajian pelajaran oleh guru dengan cara memberiakn penjelasan secara lisan kepada peserta didik.
     Tujuan :
     Menyampaikan bahan yang bersifat informasi yang banyak dan luas serta juga untuk penemuan-penemuan langka dan belum luas.
     b.    Kekuatan dan Keterbatasan Metode Ceramah
        Kekuatan :
·         Murah dalam arti efisien dalam pemanfaatan waktu dan menghemat biaya pendidikan dengan menghemat biaya pendidikan dengan seorang  guuru yang menghadapi peserta didik
·         Mudah dalam arti materi dapat di sesuaikan dengan keterbatasan peralatan
·         Meningkatkan daya dengar peserta didik
·         Memperoleh penguatan bagi guru dan peserta didik
·         Memberikan wawasan yang luas dari pada sumber lain
Keterbatasan :
·         Dapat menimbulkan kejenuhan, apalagi bila guru kurang organisasi
·         Menimbulkan verbalisasi pada peserta didik
·         Materi ceramah terbatas apa yang di ingat guru
·         Merugikan peserta didik yang lemah dalam keterampilan mendengar
·         Menjejali peserta didik dengan konsep yaang belum tentu diingat terus
·         Informasi yang disampaikan mudah usang dan ketinggalan jaman
·         Tidak merangsang perkembangan kreativitas peserta didik
·         Terjadi proses  satu arah dari guru kepada peserta didik