A.
Sejarah Singkat
Sekolah
Dahulu, banyak anak
kecil usia sekolah. Mereka ingin bersekolah tetapi jauh. Maka ada upaya, untuk
mendirikan sekolah di lahan kosong yang akhirnya didirikan sekolah tersebut.
B.
Kondisi Fisik
Kelas
1.
Luas kelas 8 m x
6 m. tinggi kelas sekitar 5 m.
2.
Atap kelas tidak
ada plafon.
3.
Ada 2 ventilasi.
4.
Bagian dinding
dekat atap terdapat kaca agar cahaya dapat masuk kelas. Jumlahnya 12 jendela
kaca.
5.
Sudah ada bagian
dinding yang terkelupas atau rusak.
6.
Cat tembok sudah
kusam.
7.
Lantai masih
berupa keramik yang kasar.
8.
Terdapat almari
di dekat meja guru yang berisi buku sekarang dan buku-buku yang rusak.
9.
Ada 2 tempat
sampah.
C.
Inventarisasi
Kelas
1.
Ada 19 meja dan
28 kursi. Satu meja untuk 2 anak.
2.
Terdapat jam
kehadiran siswa, tetapi tidak diurusi/digunakan. Hanya sebagai pajangan.
3.
Terdapat jam
dinding mati. Guru tidak peduli untuk mengganti baterei jam.
4.
Terdapat poster
berupa huruf dan ejaan kata.
5.
Ada kalender.
6.
Ada presensi.
7.
Ada poster
burung garuda, presiden, dan wakil presiden.
8.
Terdapat
kumpulan data yang berisi :
a.
Daftar siswa
Laki-laki =
19
Perempuan =
9
b.
Jadwal pelajaran
PJOK, PKn, Komputer, SBK, Bahasa Inggris, Matematka,
Bahasa Jawa, Bahasa Indonesia, IPA, IPS, Pendidikan Budi Pekerti, dan Agama.
c.
Kelompok Belajar
Ada 4 kelompok
d.
Jadwal Regu Jaga
Terdapat nama siswa yang dikelompokkan menurut
jadwal. Tetapi dalam pelaksanaannya kelas 1 dibersihkan oleh siswa kelas 6.
e.
Mutasi Siswa
Pada semester ini ada siswa yang akan pindah sekolah
ke Luar Jawa.
f.
Grafik Absen
Siswa
Tidak terurus.
D.
Rencana Pelaksanaan
pembelajaran
Kelebihan :
1.
Guru sudah
menggunakan RPP Tematik berkarakter. RPP berkarakter, yaitu tertuliskan adanya
karakter siswa ang diharapkan, seperti disiplin, tekun, tanggung jawab, dan
percaya diri.
2.
Satu RPP tematik
berkarakter digunakan dengan alokasi waktu 3 minggu.
Kekurangan :
1.
Guru menggunakan
RPP meskipun membelinya di toko. RPP yang dibelinya digunakan sebagai patokan
membuat RPP. Setiap pembelajaran guru tidak membuat RPP. Hanya kala-kala
tertentu saja, RPP dibuat. Misalnya, ketika ada peninjauan sekolah dari pusat.
2.
Pada standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indicator tidak ada nomernya.
3.
Tujuan
pembelajaran juga masih berisi “siswa dapat ….”.
4.
Tidak ada
pendekatan, tetapi ada metode pembelajarannya.
5.
Aktivitas dalam prakegiatan
masuk pada kegiatan awal, misalnya absensi dan do’a.
E.
Kondisi Guru dan
Pembelajarannya
Guru masih D3 dan belum
mengikuti PLPG. Guru tidak mengenal pendekatan. Namun, metode yang digunakan
sudah melibatkan keaktifan siswa.
Memberikan pertanyaan. Siswa terlihat antusias ketika gurSiswa mengakui,
pembelajarannya menyenangkan. Meskipun kadang ada murid yang mengantuk ketika
pembelajaran berlangsung. Jika ada murid yang ramai, guru member nasehat dan
disuruh tenang.
F.
Kondisi Siswa
Buku
paket dipinjami dari pihak sekolah. Siswa boleh membawa pulang buku tersebut.
Keadaan kelas sangat kompleks. Ada anak yang pendiam dan ada anak yang tidak
disuruh maju ke depan, malah menggambar di papan tulis. Jika ada anak yang
disuruh maju ke depan, kemudian dirayu tidak mau, maka guru menyuruh siswa yang
lain untuk maju.
Saat
istirahat, anak-anak ada yang pergi ke kantin dan ada yang hanya duduk di
kelas. Ada juga siswa yang bermain pesawat kertas di kelas sehingga banyak
sampah yang berserakan. Beberapa anak ada yang melepaskan sepatu. Padahal guru
sudah melarang siswa melepas sepatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar