Minggu, 01 April 2012

Hari Yng Cerah Untuk Jiwa Ynag Sabar

Hari yang Cerah Untuk Jiwa yang Sabar
Pagi-pagi saya siap di depan laptop, biasa on line. Mumpung libur kuliah. Kalau sedang liburan, mau mengerjakan tugal malas, mau mandi malas, mau sarapan juga malas. Tiba-tiba ada terdengar nada sms dari hp saya. Ini sms dari mbak Dian, mengajak saya pergi ke Undip. Kebetulan kampus saya dekat dengan Undip.
“Dik, hari ini ada acara tidak? Ikut mbak pengajian ke Undip yuk! Ajak mbak Dian
“Wah…ke Undip? Ok deh mbak. Nanti kalau mau berangkat saya di sms ya! Jemput saya di kos! Jam berapa nanti berangkat?”
“Naik bus aja dik. Nanti sekitar pukul 08.00.” mbak Dian menjelaskan.
“Saya malas kalau naik bus. Tidak jadi saja ya mbak?” Mbak Dian tetap berusaha mengajakku.
“Mengapa dik? Berat ya kalau mau mengeluarkan 10 ribu untuk transport?”
Sms itu benar-benar membuat saya shock. Bukannya tidak mau modal mbak tetapi jalan untuk turun dari kos itu tinggi banget. Hal itulah yang membuat saya malas kalau harus keluar kos. Meskipun demikian, mbak Dian tetap semangat mengajak saya. Akhirnya mbak Dian meminjam motor temannya.
Sambil menunggu jam 8, saya on line facebook sama teman-teman. Sudah sekitar jam 7.30. Saya ingin memasak mi instan. Kebetulan saat itu kompornya nganggur.
“Mbak Nita, ini kompornya tidak ada yang pakai? Aku mau masak mi instan ni.”
“Tidak ada kok, masak aja!” Jawab mbak Nita dengan santai.
Tiba-tiba mbak Aini datang. Dan menyela saya. Dia mengatakan bahwa sebelumnya sudah membooking kalau ingin masak mi. saya gembregetan banget. Jalan sabar adalah solusi. Saya mengalah saja.
Beberapa menit kemudian mbak Aini sudah selesai memasak. Sekarang giliran saya. Air sudah mendidih, mi siap dimasukkan. Tidak lama kemudian, Melinda, juga teman satu kos saya datang dari warung Bu Min.
“Mu, mbak Dian sudah menunggu di luar!”
“Oh iya, mbak Ida. Mi-nya buat kamu saja karena saya harus pergi” saya terburu-buru apalagi belum mandi.
“Mau ke mana kamu?” Tanya mbak Ida.
“Pengajian ke UndipMi-nya buat kamu mbak, gratis.” Jawabku singkat.
Saya terburu-buru ganti baju. Tidak mandi bukan jadi masalah toh tidak ada yang tahu. Saya lihat mbak Dian sudah di atas. Kami pun segera berangkat. Sekitar menit perjalanan kita sudah sampai si kompleks kampus Undip. Sebelum menuju ke tempat pengajian mbak Dian ingin ambil uang dahulu ke ATM BRI.
“Dik sudah makan?” Tanya mbak Dian.
“Belum. Kalau mbak?” Jawabku dengan sedikit malu.
“Saya juga belum, makan dahulu yuk?” Ajak mbak Dian.
Saya menyetujui ajakan mbak Dian. Kami menuju ke warung makan prasmanan langganan mbak Dian. Kebetulan dahulu mbak Dian pernah diajak temannya ke warung tersebut.
            “Silahkan ambil dik! Nanti biar mbak yang bayar.” Perintah mbak Dian.
            “Yang bener mbak? Aaaa…”  saya berteriak.
Alhamdulillah. Selesai makan, kami menuju masjid di Undip. Teman-teman mbak Dian sudah pada datang rupanya. Pengajian kali ini membahas tentang system perekonomian ditinjau dari syariat islam. Peserta khusus akhwat ini membahas pertanyaan yang diajukan peserta.
Setelah pengajian, mbak Dian mengajak saya ke kampus Unnes. Mbak Diab ingin mengcopy buku “Sholat Ngebut Bisa Benjut” sebanyak 7. Biaya foto copy di sini sangat murah. Sambil menunggu copy-annya jadi, kami mengunjungi kos teman-teman mbak Dian sekadar bersilaturahim. Banyak teman mbak Dian yang diperkenalkan kepada saya. Mbak Dian menyarankan untuk selalu menjaga tali silaturahim dengan sahabat-sahabat kita.
Sudah sekitar 1 jam. Mungkin buku-bukunya sudah jadi. Maka, kami segera menuju tempat foto copy. Ternyata tinggal sebentar lagi jadinya. Kami harus sabar menunggu. Saya duduk sendirian.
“Ke mana mbak Dian ya?”
Terlihat mbak Dian sedang ngobrol dengan bapak penjual mi ayam. Mbak Dian mengobrol dengannya. Dia juga membeli mi ayam tersebut. Buku-bukunya sudah jadi. Saya menghampiri mbak Dian sambil membawa motor.
“Ayo mbak! Ini bukunya sudah.” Ajak saya kepada mbak Dian sambil menunjukkan isi buku.
“Ini dik! Satu buku buat kamu.” Mbak Dian mengambil buku itu, menyerahkannya padaku. Waw dapat buku gratis pikirku.
Urusan hari ini sudah selesai. Kami segera pulang ke kos. Mbak Dian mengantar saya sampai di kos.
“Terima kasih ya mbak untuk hari ini. Lain kali lagi ya!” ucap saya sambil merayu mbak Dian. Saya segera melangkahkan kaki menuju kos.
“Tunggu dik! Ini mi ayam.”
“Lagi mbak. Alhamdulillah, terima kasih banyak.”
Saya berpamitan dengan mbak Dian. Sampai di kos, saya makan satu bungkus mi ayam dengan teman-teman. Hari itu adalah pengalaman yang mengesankan bagi saya. Tidak lupa update statusnya, “baru kehilangan satu mi instan. Langsung dapat mi ayam.”



MINI BIODATA
Nama                                                   : Muin Arifah
No. KTP/SIM/Paspor                          : 33.1413.600792.0001
Tempat, tanggal lahir                          : Sragen, 20 Juli 1992
Alamat                                                : Turusari RT 13, Brangkal, Gemolong, Sragen 57274
Pekerjaan/pendidikan                          :  Mahasiswa
No. Telp                                              : -
No. HP                                                : 085741096093
Email                                                   : mugal69@yahoo.co.id
Facebook Id                                        : kahfe velvet
Tema                                                   : Indahnya Peduli, Nikmatnya Berbagi

Judul tulisan                                        : Hari yang Cerah Untuk Jiwa yang Sabar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar